Gentlement vs Jerk

Saya menatap matanya dalam-dalam. Kebahagiaan terpancar jelas di sana. Bahkan saya dapat merasakan aura jatuh cinta dari wajah manisnya yang semakin bersinar. Setiap berbicara tentang laki-laki itu matanya berbinar indah, senyum selalu menghias bibir tipisnya. Dia bahagia..

"Tapi mbak Risty nggak setuju aku suka sama dia, mbak.." ujarnya kepada Miss Judes.
"Kenapa, Ris? PK ya" tanya Miss Judes, si to-the-point-males-basa-basi.
"Mmm.. Gitu deh, mbak.. Track recordnya nggak bagus.." jawab saya ragu-ragu, tidak siap memainkan peran antagonis.
"Iya sih, keliatan kalo player abis.." kata Miss High Society tentang laki-laki yang dijatuhi cintanya.

Setelah itu obrolan tentang laki-laki itu terus berlanjut. Saya sesekali menimpali. Tapi sepanjang perjalanan, saya sibuk dengan pikiran saya sendiri. Yah, 'track record yang nggak bagus' sepertinya masih belum cukup untuk menggambarkan laki-laki itu.

"g-e-n-t-l-e-m-e-n-t is more difficult to spell than j-e-r-k because it's more difficult to be one"

Laki-laki yang berpacaran dengan seorang perempuan tapi mengaku masih single lalu tetap tebar pesona kemana-mana dan memberi harapan ke perempuan lain dengan sadar mungkin lebih layak disebut jerk. And i'm quite sure he can only spell j-e-r-k. *sinis mode: on*

Karena suatu alasan, saat itu saya masih belum bisa memberitahukan penyebab ketidaksetujuan saya kepada Miss High Society. Toh, posisi saya yang hanya orang luar dalam hubungan cinta -yang sebenarnya segitiga- itu tidak memungkinkan untuk ikut campur terlalu jauh. Tapi kalau situasinya memungkinkan atau hubungan ini berkembang menjadi semakin buruk bukan tidak mungkin saya akan bercerita.

Tapi entah kenapa bagi perempuan-perempuan single (seperti Miss High Society dan teman-teman lain, dan mungkin.. saya sendiri?), laki-laki yang tidak ingin berkomitmen, yang sudah punya pacar, yang akan atau sudah menikah biasanya memiliki daya tarik yang lebih tinggi dibanding laki-laki single yang baik-baik. Apa hukum yang sama juga berlaku untuk laki-laki kepada perempuan ya?

2 komentar:

"Tapi entah kenapa bagi perempuan-perempuan single (seperti Miss High Society dan teman-teman lain, dan mungkin.. saya sendiri?), laki-laki yang tidak ingin berkomitmen, yang sudah punya pacar, yang akan atau sudah menikah biasanya memiliki daya tarik yang lebih tinggi dibanding laki-laki single yang baik-baik."

Sepertinya iya, Ris....:)

@DeBoeng: hwaaaa, ngaku deh.. paragraf ini kan emang terinspirasi olehmu, Deb..

Posting Komentar